UNJUK RASA MAHASISWA TOLAK PEMBANGUNAN FREEWAY

Admin Mon Jan 17, 2011 12:46 am

Pembangunan freeway atau jalan tol yang diresmikan gubernur kalimantan timur ternyata mendapat penolakan sejumlah warga.
tak terkecuali puluhan mahasiswa yang menolak pembangunan freeway tersebut karena dianggap merusak lingkungan , khususnya hutan lindung sungai manggar.

sebanyak 30 mahasiswa balikpapan yang tergabung dalam green earth community melakukan aksi unjuk rasa penolakan pembangunan mega proyek freeway ayau jalan tol balikpapan-samarinda di jalan mulawarman kelurahan manggar balikpapan timur.
penolakan dilakukan karena dianggap pembangunan dapat menyebabkan kerusakan ekosistem hutan lindung sungai manggar.

selain itu , pengunjuk rasa juga mempertanyakan pembangunan freeway yang diduga dalam prosesnya tidak memenuhi persyaratan adminitrasi yang ada.
dalam aksinya , para pengunjuk rasa membentangkan sejumlah spanduk bertuliskan penolakan pembangunan freeway.
para pengunjuk rasa juga melakukan orasi secara bergantian untuk menyuarakan penolakan pembangunan freeway atau jalan tol balikpapan-samarinda ini.

aksi unjuk rasa yang dilakukan para mahasiswa ini rencananya dilakukan disekitar tempat acara berlangsung.
namun , belum sampai ke lokasi acara puluhan petugas kepolisian sudah menghadang dan melarang aksi unjuk rasa di lokasi peresmian pembangunan freeway.

karena dihadang petugas , akhirnya aksi unjuk rasa digelar di pinggir jalan.
menurut koordinator aksi , arif , aksi unjuk rasa yang dilakukan para mahasiswa ini bertujua untuk menolak pembangunan freeway karena diangap dapat merusak lingkungan hutan lindung.
selain itu , pembangunan freeway atau jalan tol dianggap sebagai pemborosan karena dana yang dikeluarkan diambil dari dana apbd.

seperti diketahui , gubernur kaltim mewakili menteri perhubungan meresmikan secara simbolis pembangunan freeway atau jalan tol antara balikpapan-samarinda dengan dana ayng disiapkan sebesar 2 triliun rupiah.
korlap , arif , mengatakan tuntutan kami adalah menolak pembangunan freeway ini dikarenakan dapat merusak kawasan hutan lindung.