NELAYAN DAN POLISI BENTROK DI KANTOR DEWAN
Halaman 1 dari 1
NELAYAN DAN POLISI BENTROK DI KANTOR DEWAN
Pertemuan antara nelayan dan badan pengelola minyak dan gas (BP Migas)-PT Hess Indonesia di kantor dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Balikpapan , Kalimantan Timur , berakhir dengan bentrokan.
Ratusan nelayan yang tidak puas dengan hasil pertemuan mengamuk dan berusaha menghakimi perwakilan dari BP Migas serta PT Hess Indonesia. Beruntung aparat kepolisian berhasil menyelamatkan para perwakilan ini hingga keluar dan naik ke truk polisi.
Ratusan nelayan dari berbagai daerah di Balikpapan bentrok dengan aparat kepolisian di dalam gedung DPRD Balikpapan, Jln Jenderal Sudirman Kelandasan.
Tak hanya itu , bentrok antara keduanya meluas hingga keluar gedung dan menyebabkan kemacetan arus lalu lintas.
Tiga nelayan terpaksa diamankan petugas karena dianggap sebagai provokator hingga menyebabkan terjadinya bentrokan. Bentroknya nelayan dengan aparat kepolisian ini terkait kasus ganti rugi rumpon milik nelayan oleh BP Migas dan PT Hess Indonesia.
Ratusan nelayan kecewa dan mengamuk karena dari hasil pertemuan yang difasilitasi DPRD Balikpapan tidak ada kesepakatan harga rumpon akibat aktivitas seismik oleh PT Hess Indonesia beberapa waktu lalu.
Sempat terjadi baku hantam antara nelayan dan aparat kepolisian , karena nelayan tetap berusaha memukul perwakilan manajemen BP Migas dan PT Hess Indonesia.
Namun , aksi mereka mendapat perlawanan dari aparat kepolisian hingga para perwakilan tersebut bisa lolos dari kepungan ratusan nelayan.
Bentroknya nelayan dengan polisi bermula dari pertemuan antara nelayan dengan BP Migas dan manejemen PT Hess Indonesia terkait dengan ganti rugi rumpon.
Karena tidak menemui kata sepakat soal harga rumpon akhirnya nelayan kecewa dan berusaha menyandera dan berusaha memukuli para perwakilan tersebut.
Para perwakilan dari BP Migas dan PT Hess sempat tertahan hingga beberapa jam di lantai dua gedung dewan. Beruntung puluhan aparat kepolisian berhasil mengeluarkan dan menyelamatkan mereka hingga akhirnya bisa dibawa pergi aparat.
Dalam pertemuan yang difasilitasi DPRD Balikpapan , ketua dewan sempat emosi kepada para nelayan.
Menurut seorang nelayan , Suaib , nelayan tidak akan pergi jika belum ada kesepakatan soal ganti rugi rumpon.
Sementara itu , manajemen BP Migas , Yayat Hidayat , mengungkapkan dalam pertemuan sebelumnya rumpon lama dihargai 15 juta rupiah dan yang baru 1,5 juta rupiah yang ditentukan oleh hasil tim verifikasi. Nelayan , Suaib , mengatakan kita tidak akan pulang sampai ganti rugi rumpon diselesaikan
Similar topics
» RATUSAN NELAYAN RUSAK KANTOR BP MIGAS
» MASUK KANTOR KARYAWAN MANDALA DIKAWAL POLISI
» BANDAR GANJA DAN PIL KOPLO DITANGKAP POLISI
» WARGA DAN ASITA KALTIM SERBU KANTOR MANDALA
» TERBAKAR API CEMBURU SUAMI TIMPAS TEMAN KANTOR ISTRINYA
» MASUK KANTOR KARYAWAN MANDALA DIKAWAL POLISI
» BANDAR GANJA DAN PIL KOPLO DITANGKAP POLISI
» WARGA DAN ASITA KALTIM SERBU KANTOR MANDALA
» TERBAKAR API CEMBURU SUAMI TIMPAS TEMAN KANTOR ISTRINYA
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik