RATUSAN NELAYAN RUSAK KANTOR BP MIGAS
Halaman 1 dari 1
RATUSAN NELAYAN RUSAK KANTOR BP MIGAS
Ratusan nelayan dari berbagai daerah melakukan aksi demo di kantor cabang badan pengelola minyak dan gas (BP Migas) di Balikpapan , Kalimantan Timur. Sayang aksi demo diwarnai dengan perusakan kantor oleh sejumlah nelayan hingga mengakibatkan pelayanan dan aktivitas di kantor ini lumpuh total. Ratusan nelayan di Balikpapan yang tergabung dalam nelayan manggar dan markoni ini kembali mendatangi kantor Bp migas cabang Balikpapan Jln. Marsma Iswahyudi gunung bakaran. Tak hanya mendatangi , ratusan nelayan juga menduduki kantor hingga aktivitas dan pelayanan di kantor cabang perwakilan ini lumpuh.
Tak hanya itu , sejumlah nelayan yang emosi juga melakukan perusakan hingga dinding kantor jebol. Sejumlah karyawan Bp migas ini bahkan terlihat ketakutan karena para nelayan tampaknya semakin tak terkendali dan menjurus anarkis. Terbukti dengan kerusakan yang ditimbulkan akibat aksi ratusan nelayan yang merasa dirugikan ini. Dinding kantor bagian dalam terlihat jebol akibat dirusak para nelayan yang tersulut emosinya.
Beruntung puluhan aparat kepolisian tiba di lokasi hingga aksi anarkis dapat diredam. Aksi unjuk rasa dan menduduki kantor Bp migas cabang Balikpapan ini dipicu oleh pembayaran ganti rugi rumpon milik nelayan yang tidak sesuai. Akibatnya , ratusan nelayan yang merasa dirugikan ini pun kembali mendatangi kantor Bp migas dan meminta pihak manajemen segera membayar uang ganti rugi sesuai kesepakatan pada pertemuan sebelumnya. Menurut seorang nelayan , Abdul Halim , kedatangan nelayan ke kantor Bp migas ini hanya menuntut ganti rugi rumpon yang rusak akibat kegiatan seismik.
Dalam pertemuan sebelumnya , disepakati setiap rumpon nelayan dihargai Rp. 15.000.000,00 Sedangkan untuk pembayaran dilakukan melalui transfer antar bank dan para pemilik rumpon segera membuka rekening bank. Ternyata , setelah waktu yang telah disepakati ternyata uang yang masuk ke rekening para nelayan tidak sesuai dengan harga yang disetujui. Sementara itu , pihak manajemen Bp migas enggan berkomentar dengan alasan pihaknya hanya memfasilitasi antara nelayan dan PT. Hess selaku perusahaan yang mengerjakan kegiatan seismik. Nelayan , Abdul Halim , mengatakan sesuai kesepakatan setiap rumpon dibayar Rp.15.000.000,00 , tapi setelah di rekening hanya Rp.1.500.000,00.
Similar topics
» NELAYAN DAN POLISI BENTROK DI KANTOR DEWAN
» 1.100 SURAT PEMILUKADA BALIKPAPAN RUSAK
» WARGA DAN ASITA KALTIM SERBU KANTOR MANDALA
» MASUK KANTOR KARYAWAN MANDALA DIKAWAL POLISI
» TERBAKAR API CEMBURU SUAMI TIMPAS TEMAN KANTOR ISTRINYA
» 1.100 SURAT PEMILUKADA BALIKPAPAN RUSAK
» WARGA DAN ASITA KALTIM SERBU KANTOR MANDALA
» MASUK KANTOR KARYAWAN MANDALA DIKAWAL POLISI
» TERBAKAR API CEMBURU SUAMI TIMPAS TEMAN KANTOR ISTRINYA
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik