DPKP BARALASAN PROYEK APBN
Halaman 1 dari 1
DPKP BARALASAN PROYEK APBN
Kelompok Sumber Tani dan Nelayan Kelurahan Teritip Balikpapan Timur (Baltim) agaknya harus gigit jari karena pihak Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DPKP) bisa dibilang lepas tangan terkait pembinaan dan penyaluran hasil budidaya rumput laut. Masalahnya sepele, program itu bukan berasal dari APBD kota tapi dari APBN sehingga tanggung jawab terhadap hasil produksi diserahkan begitu saja kepada petani.
“Bantuan itu berasal dari Kementrian Perikanan dan Kelautan, jadi menggunakan APBN, bukan APBD, dan tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok tani di sana (Teritip, Red), jadi pengelolaannya kita serahkan sepenuhnya kepada kelompok tani,” kilah Kasi Produksi Bidang Kelautan dan Perikanan DPKP, Tony Riyadi saat ditemui di ruang kerjanya, pada Rabu (26/1).
Dia menjelaskan, proyek percontohan maksudnya dalam pemberian bantuan tersebut, bukanlah dalam proses pengelolaan sementara pihaknya harus selalu memantau perkembangan pembudidayaan. Proyek percontohan itu diharapkan agar kelompok tani tersebut mampu mengembangkan pembudidayaan rumput laut di Balikpapan.
“Jadi kalau sudah berkembang, dan semua anggota sudah kebagian, kelompok tani disarankan menjual bibitnya kepada petani rumput laut lainnya. Hasil penjualannya masuk ke kas kelompok tani, bukan ke pemerintah, jadi bisa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya,” terang dia.
Katanya, bukan kelompok Sumber Tani dan Nelayan saja yang mendapatkan bantuan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan, mengingat kelompok tani Tawakkal juga mendapatkan bantuan dari kementrian di tahun 2010. Untuk itu, kedua kelompok tani tersebut, diharapkan dapat menjaga dan mengelola dengan baik bantuan tersebut guna mengembangkan usaha demi meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota kelompok tani tersebut.
“Jadi, ketua kelompok bisa membimbing anggotanya untuk bekerjasama menjaga hasil budi daya rumput lautnya, jangan sampai malah ada anggota sendiri yang bermain untuk menjual hasil budidayanya,” pungkas dia.
Sebelumnya diberitakan, Kelompok Sumber Tani dan Nelayan di Kelurahan Teritip Balikpapan Timur (Baltim), kebingungan mengelola hasil pembudidayaan rumput laut yang merupakan bantuan dari Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPKP) Balikpapan.
“Kalau melihat dari hasilnya sekarang, rumput laut yang kita bentang, kalau dari kita (petani rumput laut, Red) sudah sangat baik untuk dipanen, karena bibitnya sangat bagus. Tetapi kalau melihat dari sisi usia penyebaran, masih butuh sekitar 25 hari lagi untuk dipanen, makanya kita ini bingung, karena dinas (DPKP, Red) juga setelah berikan bantuan, tidak memberikan pengarahan, mau diapakan hasilnya,” keluh Ketua Kelompok Sumber Tani dan Nelayan, Firmarifat Aladian, di kediamannya Selasa (25/1) lalu.
SUMBER : POST METRO BALIKPAPAN
“Bantuan itu berasal dari Kementrian Perikanan dan Kelautan, jadi menggunakan APBN, bukan APBD, dan tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok tani di sana (Teritip, Red), jadi pengelolaannya kita serahkan sepenuhnya kepada kelompok tani,” kilah Kasi Produksi Bidang Kelautan dan Perikanan DPKP, Tony Riyadi saat ditemui di ruang kerjanya, pada Rabu (26/1).
Dia menjelaskan, proyek percontohan maksudnya dalam pemberian bantuan tersebut, bukanlah dalam proses pengelolaan sementara pihaknya harus selalu memantau perkembangan pembudidayaan. Proyek percontohan itu diharapkan agar kelompok tani tersebut mampu mengembangkan pembudidayaan rumput laut di Balikpapan.
“Jadi kalau sudah berkembang, dan semua anggota sudah kebagian, kelompok tani disarankan menjual bibitnya kepada petani rumput laut lainnya. Hasil penjualannya masuk ke kas kelompok tani, bukan ke pemerintah, jadi bisa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya,” terang dia.
Katanya, bukan kelompok Sumber Tani dan Nelayan saja yang mendapatkan bantuan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan, mengingat kelompok tani Tawakkal juga mendapatkan bantuan dari kementrian di tahun 2010. Untuk itu, kedua kelompok tani tersebut, diharapkan dapat menjaga dan mengelola dengan baik bantuan tersebut guna mengembangkan usaha demi meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota kelompok tani tersebut.
“Jadi, ketua kelompok bisa membimbing anggotanya untuk bekerjasama menjaga hasil budi daya rumput lautnya, jangan sampai malah ada anggota sendiri yang bermain untuk menjual hasil budidayanya,” pungkas dia.
Sebelumnya diberitakan, Kelompok Sumber Tani dan Nelayan di Kelurahan Teritip Balikpapan Timur (Baltim), kebingungan mengelola hasil pembudidayaan rumput laut yang merupakan bantuan dari Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPKP) Balikpapan.
“Kalau melihat dari hasilnya sekarang, rumput laut yang kita bentang, kalau dari kita (petani rumput laut, Red) sudah sangat baik untuk dipanen, karena bibitnya sangat bagus. Tetapi kalau melihat dari sisi usia penyebaran, masih butuh sekitar 25 hari lagi untuk dipanen, makanya kita ini bingung, karena dinas (DPKP, Red) juga setelah berikan bantuan, tidak memberikan pengarahan, mau diapakan hasilnya,” keluh Ketua Kelompok Sumber Tani dan Nelayan, Firmarifat Aladian, di kediamannya Selasa (25/1) lalu.
SUMBER : POST METRO BALIKPAPAN
Similar topics
» PU KALTIM BUKA TENDER PROYEK JEMBATAN DAMAI II
» PENJAGA MALAM PROYEK PLTU DITEMUKAN TEWAS DI WARUNG
» PENJAGA MALAM PROYEK PLTU DITEMUKAN TEWAS DI WARUNG
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|